Jumat, 04 November 2011

Arti Kode-Kode Pada Label Nutrisi



Sekarang ini, produsen produk makanan harus menyertakan Daftar Bahan (Ingredient) dan Label Nutrisi (Nutrition Fact) pada setiap produk makanan olahan. Label ini adalah sarana untuk membantu Anda memilih makanan sehat. Mengetahui cara membaca label ini akan membantu Anda untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang makanan yang Anda beli dan siapkan.
Cara Membaca Daftar Bahan. Daftar bahan memberikan informasi tentang bahan makanan, bumbu dan bahan kimia dalam produk makanan tersebut. Bahan makanan yang tercantum ditulis dalam urutan sesuai beratnya. Bahan makanan yang paling banyak dipakai disebutkan pertama dan yang paling sedikit dituliskan terakhir. Hindari makanan dengan lemak, minyak dan gula (atau turunan dari bahan-bahan itu) dicantumkan pertama dalam daftar bahan. Selanjutnya, jika Anda tidak pernah mendengar tentang bahan itu atau sulit melafalkannya, kemungkinan besar itu adalah bahan kimia atau tidak alami.
Cara Membaca Label Nutrisi. Label nutrisi memberi Anda informasi gizi lebih rinci tentang produk makanan. Di sini Anda akan memahami kandungan produk makanan sehingga Anda dapat memilih yang sehat. Ketika membandingkan produk makanan, pastikan Anda membandingkan dengan ukuran porsi yang sama.



1. Ukuran Sajian (Serving Size): Ukuran sajian akan menunjukkan ukuran porsi atau sajian yang direkomendasikan. Jika Anda tidak terbiasa mengukur atau menimbang makanan, ukurlah porsi makanan Anda sampai dengan ukuran porsi standar. Jika Anda makan lebih atau kurang dari ukuran porsi yang direkomendasikan, maka informasi pada label nutrisi harus disesuaikan untuk mengetahui jumlah nutrisi yang Anda konsumsi (misalnya, jika Anda makan 2 kali lipat dari porsi standar, semua nilai gizi harus dikalikan 2).
2. Kalori (Calories): Kalori menunjukkan ukuran berapa banyak energi yang Anda dapatkan dari satu porsi makanan. Ingat bahwa jumlah porsi yang Anda konsumsi menentukan jumlah kalori yang Anda makan. Misalnya, jika Anda konsumsi 2 porsi makanan, berarti Anda konsumsi kalori 2 kali lipat dari jumlah kalori per porsi yang tercantum di label nutrisi. Salah satu ukuran yang bisa Anda jadikan dasar untuk menilai suatu produk makanan itu tinggi kalori antara lain sebagai berikut:
40 kalori = rendah
100 kalori = sedang
400 kalori atau lebih = tinggi
3. Kalori dari lemak (Calories from Fat): Kalori dari lemak menunjukkan berapa banyak kalori dari makanan yang berasal dari lemak. Setiap gram lemak bernilai 9 kalori. Tidak lebih dari 30% dari kalori Anda dalam sehari yang berasal dari lemak. Jadi sebaiknya Anda konsumsi maksimum 3 gram lemak atau 30 kalori lemak per 100 kalori makanan.
4a. Total lemak (Total Fat): Jumlah lemak total menunjukkan berapa banyak lemak baik itu lemak baik (lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda) dan lemak buruk (lemak jenuh dan trans) dalam makanan. Optimalnya konsumsi lemak tidak lebih dari 3 gram per 100 kalori. Ketika membandingkan produk makanan, lihat jumlah lemak total, lemak jenuh dan kalorinya dalam tiap sajian. Pilihlah yang paling sedikit.
4b. Lemak jenuh (Saturated Fat): Lemak jahat atau lemak jenuh ditemukan dalam berbagai makanan seeprti mentega, margarin, lemak dari daging sapi dan babi, susu full cream, telur, kelapa dan minyak kelapa serta makanan cepat saji. Sebaiknya hindari atau batasi makanan yang mengandung lemak jenuh. Asupan harian lemak jenis ini sebaiknya tidak lebih dari 10% dari asupan kalori Anda dalam sehari (kurang dari 1 gram per 100 kalori).
4c. Lemak trans (Trans Fat): Lemak trans yang juga termasuk lemak jahat terbentuk selama proses memasak dan / atau pengolahan. Lemak ini cukup sering ditemukan dalam produk makanan komersial dan harus dihindari dalam diet.
5a. Kolesterol (Cholesterol): Jumlah kolesterol menunjukkan berapa banyak kolesterol total, yang terdiri atas kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL) dalam tiap sajian. Sebaiknya konsumsinya tidak lebih dari 300 mg per hari. Pilih produk yang jumlah kolesterolnya paling sedikit.
5b. Natrium (Sodium): Jumlah natrium dalam tiap porsi. Sebaiknya konsumsinya tidak lebih dari 2.400 mg per hari. Pilih produk yang jumlah natriumnya paling sedikit.
6a. Karbohidrat (Carbohydrate): Jumlah karbohidrat dalam makanan, termasuk karbohidrat sederhana dan gula, karbohidrat kompleks dan serat. Ketika makanan mengandung karbohidrat, akan lebih baik jika karbohidrat tersebut mengandung banyak serat.
6b. Serat (Dietary Fiber): Berapa banyak serat dalam satu porsi. Ini ditemukan dalam karbohidrat kompleks seperti gandum dan biji-bijian, buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan. Cobalah untuk konsumsi serat 20 dan 35 gram per hari. Semakin tinggi kandungan serat dari suatu produk makanan, semakin rendah kadar gulanya.
6c. Gula (Sugar): Jumlah gram karbohidrat per porsi yang khusus terdiri dari gula. Cara terbaik adalah dengan memilih kadar gula yang paling rendah. Saat melihat total karbohidrat, semakin dekat nilai gram gula dengan nilai total gram karbohidrat, semakin sedikit seratnya, yang artinya rasa kenyang akan semakin sedikit.
7. Protein: Berapa gram protein dalam satu porsi. Menjaga keseimbangan protein, karbohidrat dan lemak dalam makanan sangat dianjurkan. Jika makanan yang dipilih tidak mengandung protein, coba tambahkan makanan lain yang mengandung protein.
8. % Daily Values: Menunjukkan persentase angka kecukupan gizi harian Anda dari produk makanan tersebut. Namun yang perlu dicatat adalah hal ini didasarkan pada diet 2.000 kalori. Secara umum, nilai sebesar 5% dianggap rendah dan nilai 20% dianggap tinggi.
9. Vitamin dan Mineral: Berapa banyak vitamin dan mineral dalam tiap porsi. Anda harus mencapai 100% untuk semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan. Untuk memastikan Anda mendapatkan asupan yang dibutuhkan sehari-hari, Anda bisa konsumsi multivitamin.
10. Jumlah yang Dianjurkan (Recommended Amounts): Jumlah harian yang direkomendasikan untuk setiap zat gizi untuk diet 2.000 kalori dan 2.500 kalori. Jika Anda perlu mengkonsumsi lebih banyak atau kurang dari 2.000 atau 2.500 kalori per hari untuk menjaga berat badan yang sehat, jumlah yang direkomendasikan untuk lemak, karbohidrat dan protein juga akan berubah.
11. Kalori per gram (Calories per Gram): Menunjukkan jumlah kalori yang terkandung dalam tiap makronutrien (lemak, karbohidrat dan protein). Dan sebaiknya pilih makanan yang seimbang, mengandung semua nutrisi.

Setelah mengetahui cara membaca label nutrisi dalam produk makanan, maka sekarang Anda pasti dapat membuat kualitas pola makan Anda menjadi lebih baik, karena Anda sudah tahu cara memilih makanan yang lebih sehat, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar