Laskary Andaly Metal Bitticaca dari Sulawesi Selatan memenangi ajang pemilihan Putri Kopi Indonesia 2011. Gadis ini akan mewakili Indonesia dalam ajang pemilihan Putri Kopi Dunia 2012 di Kolombia Januari mendatang.
Laskary menyisihkan dua pesaingnya Ketut Niken Aprilia dari Bali dan Khairun Nisa dari Nangroe Aceh Darussalam. Sebelum masuk tiga besar dia harus menyisihkan 30 finalis lain dalam dua tahap penjaringan, yakni 14 besar dan 10 besar.
Para juri memilih Laskary setelah melakukan penilaian selama empat hari karantina dan penilaian di panggung. Seperti kebanyakan ajang pemilihan putri yang lain, kriteria penilaian didasarkan pada tiga hal, yakni kecerdasan (brain), perilaku (behavior) dan kecantikan (beauty).
Usai pemilihan, mahasiswa S2 Teknik Perminyakan ITB ini mengaku tak mempunyai cukup waktu untuk menyiapkan pemilihan ini. "Singkat banget, cuma dua hari persiapan dari masa pengumuman," ujar Laskary.
Dia mengatakan tiap hari pagi dan sore selalu meminum kopi. Kopi juga menolongnya ketika harus begadang saat ujian. Namun, perkenalan dengan kopi dimulai sejak kecil.
"Karena kakek punya kebun kopi, senang juga ke kebun," ujar penyuka kopi Toraja ini. Usai pemilihan ini, dia akan mempersiapkan diri menuju pemilihan serupa di Kolombia.
Penggagas Pemilihan Putri Kopi, Rudy J. Pesik, mengatakan pemilihan ini sebagai langkah mewakilkan Indonesia ke ajang Pemilihan Putri Kopi Sejagad. Selain itu, juga untuk mempromosikan kopi Indonesia di dunia.
"Indonesia ini punya 17 propinsi penghasil kopi, tapi selama ini kopi kita dikalahkan kopi negara lain," ujar Rudy saat konferensi pers di Hotel Mulia, Senin (18/4).
Kopi Indonesia, kata Rudy, masih menempati rangking 4 dunia. Kalah dari Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Padahal, Indonesia mempunyai cita rasa kopi yang beragam di tiap daerah. Minuman kopi juga dikenal justru di negara, seperti Italia dan lainnya.
"Karena itu kami ingin membuat orang mengingat Indonesia dengan kopi ini," ujar pengusaha jasa kurir ini.
[Dian Yuliastuti - TEMPO Interaktif]
[Dian Yuliastuti - TEMPO Interaktif]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar