Seorang pembuat pensil yang arif sedang membuat pensil untuk dijualnya ke toko. Setelah selesai membuat pensil yang terakhir maka ia berbicara dengan penuh kasih kepada pensil – pensil yang telah dibuatnya.
“Wahai pensilku yang indah, sebelum aku mengirimu kamu semua ke dunia ini, ada lima hal yang harus kalian perhatikan.”
“Pertama, kau dapat melakukan banyak hal yang besar asalkan kau bersedia berada dalam gengaman orang lain”
“Kedua, kau akan merasakan sakitnya rautan dari waktu ke waktu, tapi kau membutuhkan itu agar engkau menjadi pensil yang lebih baik”
“Ketiga, kau harus bisa mengoreksi kesalahan yang telah kau goreskan”
“Keempat, yang terpenting darimu adalah bagian dalam tubuhmu”
“Kelima, pada permukaan apa saja kau digoreskan, kau harus dapat meniggalkan coretan”
Para pensil mendengarkan dengan seksama dan berjanji akan melaksanakan nasehat – nasehat tuannya.
Refleksi :
1. Seringkali kita merasa bisa sukses hanya dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri, padahal banyak kesuksesan – kesuksesan yang lebih besar dapat kita capai apabila kita mau bekerjasama atau bahkan dibawah bimbingan orang lain.
2. Mengeluh, meratap, bahkan protes kita sampaikan terhadap Allah ketika kita mendapati kepedihan – kepedihan hidup. Namun kita melupakan sesuatu yang penting, bahwa sesungguhnya rasa sakit yang kita terima dari ujian – ujian hidup merupakan cara Dia meraut kita agar menjadi lebih sempurna.
3. Seorang yang terkena penyakit hanya akan dapat disembuhkan apabila ia jujur mengakui bahwa ia sakit, mencari tahu dimana letak penyakitnya dan mau mengobati penyakitnya. Orang yang bisa menjadi sukses adalah orang yang mau jujur mengakui kesalahannya, mencari tahu dimana letak kekurangannya, dan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki kesalahannya.
4. Memperhatikan kesehatan fisik itu penting, namun memperhatikan kesehatan yang di dalam fisik (hati) itu jauh lebih penting.
5. “Khoirunnas anfauhum linnas” , sebaik – baik manusia adalah yang paling besar manfaatnya bagi orang lain.
(Dikutip dari : Buku hikmah dari negeri seberang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar